Menilik sejarah Nabi Muhammad SAW dan bangsa Yahudi sepanjang 20 tahun masa
kenabian, dipenuhi catatan bagaimana komunitas yang disebut sebagai bangsa kera
itu selalu mendiskreditkan Islam dengan berbagai cara.
Beberapa kali
orang-orang Yahudi menghasut suku Aus dan Khazraj yang telah masuk Islam, dengan
membangkitkan kembali dendam kesumat di masa Jahiliyah.
Di antara tekanan
kaum Yahudi di Madinah adalah berpura-pura masuk Islam. Mereka juga
mengada-adakan hal yang ditiadakan dalam Islam. Segolongan lain mencoba
memojokkan Islam dengan memperdebatkan, menyebarluaskan prasangka, dan mencoba
mengepung Islam dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, ''Apa itu Allah? Apa itu
Ruh? Jika Allah menciptakan makhluknya, siapkah yang menciptakan
Allah?''
Masih banyak pertanyaan tak masuk akal lainnya yang ditujukan
guna mengembalikan umat Islam kepada kekufuran. Sewaktu umat Islam berperang
melawan Quraisy di Perang Badar, orang-orang Yahudi mendesas-desuskan bahwa Nabi
SAW mati terbunuh.
Setelah terbukti umat Islam yang menang, dan banyak
tokoh Quraisy yang tewas, sejumlah tokoh Yahudi pergi ke Makkah. Mereka meratapi
yang mati sambil menghasut suku-suku bangsa Arab agar memerangi Nabi SAW
kembali.
Sesudah Perang Uhud di mana umat Islam kalah, Yahudi mencoba
berkonspirasi lagi hendak membunuh Nabi SAW. Saat berada di kampung Bani Nadir
guna merundingkan sesuatu, seorang di antara mereka naik ke atas membawa batu
kisaran gandum dan hendak dijatuhkan ke kepala Nabi SAW yang tengah
bersandar.
Namun, rencana busuk itu keburu diketahui Nabi SAW melalui
wahyu yang dibisikkan malaikat. Beliau pun segera berdiri dan meninggalkan
tempat itu sebelum makar jahat itu terealisasi. Atas berbagai kejahatan dan tipu
muslihat licik tersebut, Nabi SAW pun bertindak tegas terhadap kaum Yahudi.
Ultimatum dikeluarkan agar mereka keluar dari Madinah. Hukuman tegas ini
dijatuhkan karena bangsa Yahudi telah mengingkari penjanjian
nonagresi.
Kini kebencian masyarakat dunia tertuju kembali pada bangsa
Yahudi akibat kebiadaban mereka di Lebanon dan Palestina. Sudah banyak rakyat
Lebanon dan Palestina yang menjadi korban. Seseorang yang mati membela agama dan
perintah-Nya, dia tak kehilangan sesuatu apa pun.
Sebaliknya, kehidupan
yang indah namun fana di jalan Tuhan akan digantikan dengan hidup abadi yang
lebih indah. ''Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan
Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat
rezeki.'' (QS Ali Imran [3]: 169).
0 komentar:
Posting Komentar