Sekjen gerakan perlawanan Hizbullah Libanon, Sayyid Hasan Nashrullah meminta
para pemimpin Arab dan Muslim untuk “menjadi lelaki walau hanya sehari saja”.
Dia mengingatkan para pemimpin Arab dan Muslim, “Tidak akan tersisa bagi
mereka kursi di Timur Tengah baru. Tidak akan tersisa bagi mereka tanah air,
karema kawasan ini akan dibagi-bagi menjadi negara-negara kecil dan
kantong-kantong berdasarkan madzhab (aliran), kelompok dan ras.”
Demikian
dinyatakan Nashrullah dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi milik
Hizbullah “al-Manar”, Kamis (03/08). Dalam pidatonya Nashrullah mengatakan, “Aku
katakan kepada para pemimpin Arab dan Muslim, Anda telah mengkhayalkan tanggung
jawab moral Anda karena takut dengan kursi-kursi Anda. Namun di Timur-Tengah
baru, tidak akan tersisa kursi buat Anda, tidak akan ada lagi tanah air buat
Anda. Negara-negara Anda akan dibagi menjadi Timur-Tengah baru menjadi
kantong-kantong dan negara-negara kecil berdasarkan madzhab, kelompok dan ras.
Negara besar ini tidak akan menjadi besar, negara kaya ini tidak akan menjadi
kaya dan singgasana tidak akan menjadi singgasana.”
Menurut para
pengamat, pernyataan Nasrullah ini ditujukan kepada sebagian negara, di
antaranya Mesir dan Arab Saudi, yang menyebut apa yang dilakukan Hizbullah di
Libanon sebagai “petualangan tanpa perhitungan” yang mengakibatkan agresi
militer Zionis Israel.
Nashrullah melanjutkan, “Demi diri Anda dan kursi
Anda, kumpulkan antara kemanusiaan dan kursi-kursi Anda, dan bergeraklah
walaupun hanya untuk satu hari saja demi menghentikan agresi ini.”
Sekjen
Hizbullah ini menambahkan, “Aku katakan kepada siapa yang ingin membantu
Libanon: rumah-rumah yang hancur ini tidak dihancurkan oleh banjir atau gempa
bumi namun dihancurkan Israel. Meski utusan-utusan bertambah ke Libanon namun
ini tidak mengekspresikan kejujuran cinta kepada Libanon.”
Kejujuran
cinta, menurut Nashrullah adalah melakukan upaya sungguh-sungguh untuk
menghentikan agresi Israel. “Katakan dalam pertemuan-pertemuan rahasia Anda
dengan orang-orang Amerika apa yang Anda katakan secara terang-terangan.
Buktikan cinta Anda kepada Libanon di sana, serukan suara Anda di sana, jadilah
lelaki walau hanya sehar,” tegasnya melanjutkan. (was/iol/Eramuslim)
Bukan Pemimpin Arab
Tidak layak orang-orang itu menjadi pemimpin negara arab, mereka sebenarnya hanyalah kaki tangan imperialis. Mereka tidak pernah dipilih bangsa arab untuk jadi pemimpin, sebab mereka menduduki jabatan ini hanya karena didukung para penjajah barat.Mereka hanyalah 'raja yang menggigit', bukan pemimpin bangsa arab. Karena itu tidak ada gunanya mengharapkan mereka menjadi laki-laki, jangankan sehari, sedetik pun mereka tidak sanggup. Ahmad Sarwat, Sabtu, 5 Agu 2006 13:14 WIBSekjen gerakan perlawanan Hizbullah Libanon, Sayyid Hasan Nashrullah meminta para pemimpin Arab dan Muslim untuk “menjadi lelaki walau hanya sehari saja”.
Dia mengingatkan para pemimpin Arab dan Muslim, “Tidak akan tersisa bagi mereka kursi di Timur Tengah baru. Tidak akan tersisa bagi mereka tanah air, karema kawasan ini akan dibagi-bagi menjadi negara-negara kecil dan kantong-kantong berdasarkan madzhab (aliran), kelompok dan ras.”Demikian dinyatakan Nashrullah dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi milik Hizbullah “al-Manar”, Kamis (03/08). Dalam pidatonya Nashrullah mengatakan, “Aku katakan kepada para pemimpin Arab dan Muslim, Anda telah mengkhayalkan tanggung jawab moral Anda karena takut dengan kursi-kursi Anda. Namun di Timur-Tengah baru, tidak akan tersisa kursi buat Anda, tidak akan ada lagi tanah air buat Anda. Negara-negara Anda akan dibagi menjadi Timur-Tengah baru menjadi kantong-kantong dan negara-negara kecil berdasarkan madzhab, kelompok dan ras. Negara besar ini tidak akan menjadi besar, negara kaya ini tidak akan menjadi kaya dan singgasana tidak akan menjadi singgasana.”Menurut para pengamat, pernyataan Nasrullah ini ditujukan kepada sebagian negara, di antaranya Mesir dan Arab Saudi, yang menyebut apa yang dilakukan Hizbullah di Libanon sebagai “petualangan tanpa perhitungan” yang mengakibatkan agresi militer Zionis Israel.Nashrullah melanjutkan, “Demi diri Anda dan kursi Anda, kumpulkan antara kemanusiaan dan kursi-kursi Anda, dan bergeraklah walaupun hanya untuk satu hari saja demi menghentikan agresi ini.”Sekjen Hizbullah ini menambahkan, “Aku katakan kepada siapa yang ingin membantu Libanon: rumah-rumah yang hancur ini tidak dihancurkan oleh banjir atau gempa bumi namun dihancurkan Israel. Meski utusan-utusan bertambah ke Libanon namun ini tidak mengekspresikan kejujuran cinta kepada Libanon.”Kejujuran cinta, menurut Nashrullah adalah melakukan upaya sungguh-sungguh untuk menghentikan agresi Israel. “Katakan dalam pertemuan-pertemuan rahasia Anda dengan orang-orang Amerika apa yang Anda katakan secara terang-terangan. Buktikan cinta Anda kepada Libanon di sana, serukan suara Anda di sana, jadilah lelaki walau hanya sehar,” tegasnya melanjutkan. (was/iol/Eramuslim)
Bukan Pemimpin Arab
Tidak layak orang-orang itu menjadi pemimpin negara arab, mereka sebenarnya hanyalah kaki tangan imperialis. Mereka tidak pernah dipilih bangsa arab untuk jadi pemimpin, sebab mereka menduduki jabatan ini hanya karena didukung para penjajah barat.Mereka hanyalah 'raja yang menggigit', bukan pemimpin bangsa arab. Karena itu tidak ada gunanya mengharapkan mereka menjadi laki-laki, jangankan sehari, sedetik pun mereka tidak sanggup. Ahmad Sarwat, Sabtu, 5 Agu 2006 13:14 WIB
0 komentar:
Posting Komentar